Beranda | Artikel
Menisbatkan Diri kepada Salaf dan Memakai Sebutan Salafiyah
Selasa, 13 November 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim

Menisbatkan Diri kepada Salaf dan Memakai Sebutan Salafiyah merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abdullah Taslim, M.A. dalam pembahasan kajian kitab “كن سلفيا على الجادة (Kun Salafiyyan ‘alal Jaddah)” karya Syaikh Abdussalam bin Salim As-Suhaimi hafidzahullah. Kitab ini membahas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan manhaj dan salaf. Kajian ini disampaikan pada 18 Shafar 1440 H / 27 Oktober 2018 M.

Download juga kajian sebelumnya: Apa Itu Manhaj Salaf?

Ceramah Agama Islam Tentang Menisbatkan Diri kepada Salaf dan Memakai Sebutan Salafiyah Kitab Kun Salafiyyan ‘alal Jaddah

Menuntut ilmu, meniti jejak para sahabat dan para ulama salaf radhiyallahu ta’ala anhum ajma’in. Dalam rangka usaha kita untuk termasuk kedalam golongan orang-orang yang akan ditolong oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Yaitu golongan orang-orang yang disebut didalam Al-Qur’an:

…الَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ …

“…dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik…” (QS. At-Taubah[9]: 100)

Juga dalam rangka memenuhi kewajiban dan perintah dari Allah subhanahuwa ta’ala untuk mengikuti jalannya orang-orang yang selalu kembali kepadaNya:

…وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ …

“…dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku…” (QS. Luqman[31]: 15)

Telah berlalu kita nukilkan pernyataan dari Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullahu ta’ala tentang perintah kewajiban mengikuti jalannya para sahabat. Imam Ibnu Qayyim mengatakan bahwa masing-masing dari para sahabat adalah orang yang selalu kembali kepada Allah. Berarti berdasarkan ayat ini kita wajib mengikuti jalan mereka. Dan ucapan-ucapan, nukilan-nukilan mereka dalam menjelaskan makna Islam, makna Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta keyakinan mereka dalam beragama merupakan sebesar-besar jalan mereka yang wajib kita ikuti.

Dalam rangka ini semua, kita harus tetap semangat dalam mempelajari pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan manhaj (metode pemahaman ahlussunnah wal jama’ah) dalam memahami dan mengamalkan agama Islam.

Menisbatkan Diri kepada Salaf dan Memakai Sebutan Salafiyah

Hal ini diperbolehkan dan ternyata para ulama terdahulu telah menggunakannya. Penamaan seperti ini adalah penamaan yang diterima karena manhaj salaf adalah adalah yang benar. Berarti penisbatan diri kepadanya adalah penisbatan yang haq. Sudah kita ketahui bahwa seruan dakwah untuk mengikuti manhaj salaf atau dakwah kepada yang bernama salafiyah atau pemahaman salaf, tidak lain adalah kepada Islam yang benar. Bukan dakwah kepada selain Islam.

Dakwah ini mengajak kepada sunnah yang murni. Bukankah Islam itu tidak lain adalah sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Pernyataan Imam Al-Barbahari diawal-awal kitab Syarhus Sunnah bahwa Islam adalah sunnah dan sunnah itu dialah Islam. Salafiyah adalah dakwah kepada Islam yang benar, Islam yang semangat dari penyimpangan-penyimpangan diakhir zaman.

Ini adalah dakwah yang mengajak kembali kepada Islam yang benar sebagaimana yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang kemudian diterima oleh para sahabat radhiyallahu ta’ala anhum ajma’in. Maka tidak ada kebimbangan lagi bahwa dakwah salafiyah, dakwah kepada sunnah adalah dakwah yang benar dan menisbatkan diri kepadanya adalah penisbatan yang benar.

Inilah permasalah yang ingin dikaburkan oleh sebagian orang saat ini. Ketika kita menyebutkan dakwah salaf atau kajian sunnah, mereka berusaha untuk menjelek-jelekannya bahkan sebagian diantara mereka ada yang berusaha mengesankan bahwa ini sama dengan seruan-seruan hizbiyyah. Penisbatan kepada kelompok atau kepada tokoh tertentu. Maka jelas sangat berbeda. Terbukti dengan dalil-dalil yang telah kita sebutkan dan nanti kita akan nukil pernyataan dari para ulama yang mereka menggunakan dan terbiasa memakai nisbat ini.

Sungguh para imam Islam, para ulama kaum muslimin dari kalangan ahlussunnah wal jama’ah memiliki peran yang sangat besar dalam mengajak manusia untuk kembali kepada sunnah dan kembali kepada pemahaman Islam serta metode pemahaman mereka. Ini adalah kewajiban dan dengan sebab ini Allah mewariskan ilmu yang haq yang dibawa oleh para ulama sampai generasi yang datang selanjutnya sampai diakhir zaman.

Jika mereka tidak mendapatkan taufiq dari Allah subhanahu wa ta’ala untuk mengajarkan Islam yang haq, untuk menyampaikan secara terang-terangan kewajiban mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka niscaya dakwah yang haq ini tidak akan sampai kepada kita dalam keadaan bersih.

Diantara para imam tersebut, tentu tidak asing lagi nama-nama mereka bagi kita. Yaitu Al-Imam Ahmad Ibnu Hambal rahimahullahu ta’ala, Al-Imam Abu Bakar Ibnu Ishaq Ibnu Khuzaimah (penulis kitab shahih Ibnu Khuzaimah), Imam Abu Bakar Muhammad Ibnul Husain Al-Ajurri, Al-Imam Abu Abdillah Ibnu Batutah Al-Abqary, Imam Abul Qasim Ismail Ibnu Muhammad Al-Asbahani, Ini adalah para imam yang memiliki kitab-kitab terkenal yang berhubungan dengan manhaj, metode, pemahaman ahlussunnah wal jama’ah dalam memahami dan mengamalkan agama.

Simak Penjelasan Lengkapnya dan Download mp3 Ceramah Agama Islam Tentang Menisbatkan Diri kepada Salaf dan Memakai Sebutan Salafiyah – Kitab Kun Salafiyyan ‘alal Jaddah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/45110-menisbatkan-diri-kepada-salaf-dan-memakai-sebutan-salafiyah/